terjawabYogyakarta, Sumatra Barat, dan Bali merupakan daerah penghasil kerajinan a. Emas b. Besi c. Perak d. Keramik Iklan Jawaban 3.7 /5 29 rayhanfairuz27 1. Berikut ini merupakan daerah daerah penghasil kerajinan perak, kecuali Yogyakarta. 2. Berikut ini warna-warna yang digunakan pada garis luar dalam kerajinan lukis kaca, kecuali hitam. Daerahpenghasil kerajinan emas terdapat di Kalimantan Selatan dan Jawa. Kerajinan perak terdapat di daerah Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Bali. Sedangkan jenis logam lainnya gunakan rasa keingintahuan kalian untuk dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber tentang daerah asal penghasil logam tersebut. Kerajinandari bahan logam keterampilan atau kerajinan dari bahan buatan yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, sepertiemas, perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. daerah penghasil kerajinan emas terdapat di kalimantan selatan maupun jawa. kerajinan perak terdapat di daerah yogyakarta, sumatra barat, dan bali. 2Topeng kayu dan wayang golek. 3.kerajinan anyaman adalah suatu kerajinan yang dilakukan dengan cara menganyam bambu, kertas atau benda yang dapat dianyam lainnya. 4.Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Solo, Sumbawa, Klaten, Kalimantan Tengah, Jepara, Sulawesi Utara. 5.Pengertian kerajinan keramik Vay Nhanh Fast Money. Daftar isi1. Kain Bordir Kerancang2. Sulaman Naras Pariaman3. Kain Tenun Pandai Sikek4. Batik Tanah Liek5. Kerajinan Perak dan Songket Koto GadangKetika kita mengunjungi suatu dareah pasti kita ingin mempelajari suatu hal yang hanya terdapat di daerah tersebut. Kamu mungkin menginginkan sesuatu benda yang dapat kamu bawa pulang untuk orang-orang di juga jika kamu berkunjung ke Sumatera Barat. Tanah Minang ini tidak hanya terkenal dengan rumah adatnya yang unik, tetapi juga dengan kerajinan adalah kerajinan tangan dari Sumatera Barat lengkap dengan Kain Bordir KerancangSelain kain Songket, Sumatera Barat juga terkenal dengan kain bordirnya. Kerajinan yang berpusat di Bukit Tinggi ini sudah dipasarkan ke seluruh negeri salah satunya adalah pasar Tanah Abang. Bordir yang paling terkenal dari Sumatera Barat adalah bordiran kain ini biasanya diterapkan di mukena, jilbab, baju kurung, baju koko, kebaya, sarung bantal, taplak meja, dan masih banyak lagi. Kerajinan ini memiliki nilai kesenian yang tinggi. Ciri khasnya adalah terdapat lubang-lubang yang terbentuk dari rangkaian benang tersebut lah yang dinamakan dengan kerancang. Proses pembuatan kerancang ini tergolong cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Pembuat bordir harus memperhatikan tarikan benang ke kain Sulaman Naras PariamanSelain bordiran Sumatera Barat juga ahli dalam menyulam khususnya di kota Pariaman. Sektor yang menjadi andalan Pariaman ini teparnya berada di desa Naras. Lokasi Naras sendiri ada di Kecamatan Pariaman Utara jika ditempuh dari pusat kota maka akan sampai setelah 5 atau Nareh sudah berpuluh-puluh tahun menyuplai berbagai prouduk kerajinan sulaman dengan kualitas yang mumpuni. Masyarakat Naras menjalankan kegiatan ini secara turun menurun. Meski dibuat dengan menggunakan tangan seratus persen namun hasil sulaman Naras sangat rapi, detil, dan Kain Tenun Pandai SikekPandai Sikek adalah nama daeran yang terletak diantara Bukittinggi dan Padang. Pandai Sikek terkenal dengan hasil kain tenunnya yang diberi nama tenunan Pandai Sikek. Pusat pengrajin tenun Pandai Sikek berada di Kecamatan Sepulu Koto, Tanah Datar, Sumatera tenun Pandai Sikek sangat mewah dan indah karena terbuat dari benang emas atau perak sepenuhnya. Tak heran jika tenun ini disebut sebagai ratunya kain tenun. Penggunaan benang emas dan perak menjadi ciri khas kain tenun Pandai ada yang mengetahui pasti kapan kain tenun ini mulai dibuat namun ada beberapa yang mengatakan kain tradisional in sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Diperkirakan masuknya komoditi benang emas dan sutera menjadi sejarah awak terciptanya kain songket Batik Tanah LiekMungkin kita hanya mengetahui batik berasal dari tanah Jawa. Ternyata Sumatera Barat mempunyai batik sendiri yaitu batik Tanah Liek. “Tanah liek” dalam bahasa Indonesia artinya adalah tanah list. Di beri nama ini karena proses pewarnaan kain batik menggunakan tanah tanah like memang meredup seiring dengan meroketnya kain songket sehingga batik tanah like ini sempat hilang dari peredaran. Namun saat ini batik khas Minang ini mulai kembali hadir. Saat ini ada tiga daerah yang memproduksi batik tanah like yaitu di Dhamasraya, Pesisir Selatan, dan Tanah zaman dahulu batik ini hanya boleh dipakai oleh pemimpin adat, pemimpin perempuan Minangkabau yang disebut Budo Kanduang serta sebagai aksesoris kerajaan Kerajinan Perak dan Songket Koto GadangKoto Gadang adalah sebuah desa yang berada di Kabupaten Agam , Sumatera Barat. Desa ini terkenal dengan hasil kerajinan peraknya. Orang-orang di Koto Gadang sudah menjadi pengrajin perak sejak masa penjajahan Belanda di kerajinan mereka tidak hanya menarik masyarakat daerah tetapi juga memikat warga Belanda yang tinggal di sana. Kerajinan yang dihasilkan berupa kalung, gelang, cincin, atribut pakaian, hingga miniature rumah adat Minang. Para wanita Belanda juga banyak yang memaikan kerajinan kerajinan perak Koto Gadang adalah warnanya yang tidak mengkilat seperti warna putih susu dan juga teksturnya yang halus sehingga serasi jika digunakan bersama dengan kain perak Koto Gadang terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 1911 kerajinan ini banyak dilirik oleh bangsa Eropa. Saat ini jangkauan pasar Koto gadang sudah mencapai Malaysia, Singapura, dan negara-negara tetangga hasil kerajinan peraknya. Koto Gadang juga terkenal dengan kain songketnya. Kain songket Koto Gadang merupakan yang terhalus di dunia. Bahkan baru-baru ini seorang warga Koto Gadang berhasil menggelar pameran kain songket Koto Gadang dan dari daerah Sumatera Barat lainnya di Moscow, Rusia. Daftar isi1. Batik Yogyakarta 2. Kerajinan Perak Kotagedhe 3. Keris 4. Gerabah Kasongan 5. Blangkon6. Kerajinan Kulit Manding7. Wayang Kulit8. Batik Kayu 9. Gamelan 10. Cinderamata Dagadu Djokdja11. Baju Surjan12. Pernak-pernik Malioboro13. Benda Antik 14. Tas Rajut Dowa15. Patung Loro BlonyoDaerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai banyak peminat. Banyak orang yang memasukkan Yogyakarta sebagai daftar tujuan wisata mereka. Tak hanya cantik, kota ini juga mempunyai beberapa kebudayaan dan ciri khas berupa kerajinan tangan. Apa saja kerajinan tangan khas kota gudeg? Simak pembahasannya berikut ini. 1. Batik Yogyakarta Batik merupakan kain tradisional bangsa Indonesia yang keberadaanya sudah diakui oleh dunia. Batik sendiri hadir sejak zaman dahulu bahkan pada masa kerajaan. Salah satu daerah dengan kerajinan batik yang paling terkenal berasal dari kota Yogyakarta. Sejarah mencatat batik di daerah Yogyakarta sudah ada sejak era Mataram kuno yang pada saat itu dipimpin oleh Panembahan Senopati. Daerah yang pertama kali memproduksi batik adalah daerah Plered. Pada awalnya kegiatan membatik ini hanya dilakukan oleh kaum wanita yang datang dari keluarga keraton dan bangsawan. Namun seiring berjalannya waktu kegiatan ini diajarkan kepada seluruh wanita tanpa pandang bulu. Kegiatan membatik ini pun menyebar luas ke berbagai wilayah di luar Yogya. Perbedaan batik Yogya dengan batik dari daerah Indonesia lainnya adalah memiliki warna dominan coklat dan motif yang tegas dan besar. Motif tersebut menjadikan batik Yogya terlihat gagah. Motif batik yang terkenal dari Yogya adalah batik garda dan batik parang. 2. Kerajinan Perak Kotagedhe Kotagedhe merupakan sebuah kota yang memiliki nilai sejarahnya tersendiri. Dahulu kala kota ini merupakan ibukota dari kerajaan Mataram. Konon katanya para raja terdahulu sangat menyukai kerajinan yang terbuat dari perak sehingga banyak pengrajin perak bermunculan di kota ini. Namun setelah tahun 1640, ibukota Mataram harus dipindahkan ke Plered. Namun, pindahnya ibukota kerajaan tidak membuat para pengrajin turut serta pindah. Pengrajin perak tetap berada di Kotagdhe serta menjualnya kepada masyarakat umum. Kerajinan perak tetap eksis setelah masuknya Belanda ke Indonesia. Bahkan hal tersebut mempengaruhi kerajinan yang semula hanya berproduksi barang teratas menjadi industri. Motif dan corak juga banyak mendapat pengaruh dari bangsa penjajah. Kerajinan perak dari Kotagedhe mengalami masa keemasannya pada tahun 1970 an hingga 1980 an. Pada saat itu mereka memproduksi berbagai macam barang bahkan untuk alat-alat makanan dan kehidupan sehari-hari lainnya. Nama Kotagedhe semakin tersohor karena kala itu belum banyak industri yang membuat kerajinan perak. Tak heran jika hasil kerajinan perak kotagedhe terkenal hingga mancanegara seperti Malaysia, Pakistan, Arab, bahkan Romania. 3. Keris Keris merupakan senjata tradisional khas Jawa termasuk Yogyakarta yang sudah ada sejak dahulu kala. Bagi masyarakat Jogja keris bukan hanya sekedar senjata tetapi juga benda berharga yang mengandung nilai filosofi leluhur. Keris terbuat dari besi yang dibentuk meliuk-liuk hingga menampilkan kesah gagah dan eksotis. Setiap keris memiliki bentuk liukan atau disebut luk dengan jumlah ganjil mulai dari tiga hingga seterusnya. Jumlah luk yang ganjil bukan tanpa maksud dalam artian ada maknanya sendiri. Makna tersebut adalah manusia tidak akan pernah bisa genap atau sempurna. Keris memiliki wadah pembungkus yang disebut dengan warangka. Cara mengeluarkan keris dari warangka pun memiliki arti. Apabila pemilik keris tersebut dikeluarkan dengan cara menarik warangkanya maka berarti pemilik tersebut menghormat pandai besi atau pembuat keris tersebut. Namun jika pemilik keris mengeluarkannya dengan cara menarik gagang keris itu menandakan ia akan menikam atau menusuk seseorang. Selain sebagai senjata tradisional, keris juga merupakan simbol dari status sosial seperti keris Kanjeng Kyai Ageng Kopek yang hanya boleh digunakan dan dimiliki oleh sultan keraton Yogyakarta. Keris juga kerap dijadikan sebagai aksesoris pelengkap dalam berpakaian terutama pakaian adat. 4. Gerabah Kasongan Gerabah merupakan sebuah kerajinan yang selalu ada hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan Kasongan merupakan sebuah desa yang berada di Bantul, Yogyakarta. Kota ini sudah membuat kerajinan gerabah sejak meletusnya perang Diponegoro yaitu pada tahun 1825-1830. Masyarakat Kasongan membuat gerabah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. Gerabah yang dibuat biasanya merupakan peralatan rumah tangga seperti kuali, pengaron, kendi, anglo, cowèk, dan alat lainnya. Namun setelah tahun 1930 an produk gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Kasongan mulai berkembang yang semula mengedepankan nilai fungsi menjadi gerabah dengan nilai estetika. Kerajinan gerabah tersebut diprakarsai oleh seorang pengrajin handal bernama saat itu Kasongan tak hanya menghasilkan gerabah peralatan rumah tangga tetapi juga souvenir yang cantik. Pada tahun 1980 an kerajinan gerabah mengalami puncak kejayaannya dimana sepanjang jalan di Kasongan terdapat banyak sanggar untuk belajar membuat gerabah. Kerajinan gerabah Kasongan pun tak hanya diminati oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh bangsa lain seperti dari Jepang, Eropa, Australia, hingga Kanada. 5. BlangkonJika kamu berkunjung ke keraton Yogyakarta dan daerah di Jawa Tengah lainnya kamu akan melihat para kaum pria mengenakan penutup kepala yang unik dan khas. Penutup kepala tersebut juga dapat kamu temui di berbagai tempat toko pakaian di Jogja. Lalu apa sebenarnya penutup kepala tersebut? Benda tersebut memiliki nama yaitu blangkon. Blangkon sudah ada sejak zaman kerajaan dan hanya dikenakan oleh kaum juga kerap kali digunakan sebagai aksesoris penutup kepala dalam berpakaian adat. Namun tak sedikit pula yang mengenakannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya blangkon tidak berbentuk topi bulat seperti saat ini melainkan berupa kain bermotif. Kain tersebut kemudian akan diikatkan hingga menutupi kepala. Lama kelamaan masyarakat melakukan inovasi dengan membuat blangkon siap pakai sehingga lebih praktis dan cepat. Blangkon Jogja berbeda dengan blangkon yang ada di daerah lain dimana bagian belakang blangkon jogja memiliki “mondolan”.Mondolan adalah tempat untuk menaruh rambut panjang yang umumnya dimiliki oleh orang-orang Jogja pada zaman dahulu. Menyimpan rambut pada “mondolan” dimaknai dengan manusia seharusnya pandai menyimpan rahasia terutama aib baik diri sendiri maupun orang lain. 6. Kerajinan Kulit MandingKota Jogja seakan dipenuhi dengan orang-orang yang memiliki keterampilan dalam berbagai hal mulai dari perak, gerabah, hingga kulit. Jika kamu pecinta kerajinan gerabah kamu bisa mengunjungi desa Kasongan, jika kamu menyukai kerajinan perak maka kamu bisa berwisata ke Kotagede, dan jika kamu seorang penggemar kerajinan kulit maka kamu bisa datang ke desa Manding. Desa Manding berlokasi di Jl. DR Wahidin Sudiro Husodo, Manding, kota Bantul. Kerajinan kulit Manding berjaya pada tahun 1980 an dan memiliki puluhan toko di sepanjang jalan. Berbeda dengan kerajinan kulit daerah lainnya, kerajinan kulit Manding terbuat dari kulit nabati dengan teknik tatah timbul. Jahitan pada kerajinan kulit Manding dikerjakan secara manual dengan menggunakan tangan. Produk kerajinan tangan Manding berupa jaket, sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, pigura hingga gantungan kunci. Meski kini tak sepopuler dulu namun kerajinan ini masa ada hingga saat ini. 7. Wayang KulitJogjakarta selain terkenal dengan makanan gudegnya juga terjenal dengan pertunjukan seni wayang kulitnya. Wayang kulit merupakan pertunjukkan yang dipentaskan oleh sebuah dalang menggunakan wayang berbentuk menyerupai makhluk hidup dan terbuat dari kulit. Kulit yang digunakan biasanya adalah kulit binatang seperti kerbau, lembu, ataupun kambing. Seni wayang erat kaitannya dengan penyebaran agama Hindu-Budha di Pulau Jawa. Wayang digunakan dalam ritual adat yang berhubungan dengan roh spiritual. Namun wayang juga digunakan oleh para wali songo untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Oleh sebab itu meski agama lain masuk ke Jogja namun seni wayang kulit masih dapat dinikmati oleh masyarakat. Pertunjukkan wayang biasanya akan digelar semalam suntuk yang dipimpin oleh seorang dalang dan diiringi oleh musik gamelan. Wayang kulit tak hanya digunakan dalam pertunjukkan tetapi juga diperjualbelikan di toko-toko souvenir. Bentuk wayang kulit yang paling banyak memiliki peminta yaitu wayang kulit dengan bentuk punakawan dan pandawa Batik Kayu Jika pada umumnya membatik dilakukan di atas selembar kain, maka di tangan masyarakat Krebet membatik dapat dilakukan di atas kayu. Kayu-kayu tersebut tidak hanya diukir dengan pola batik tetapi juga dibentuk menjadi sebuah topeng,g, wayang, almari, aksesoris rumah tangga, patung kayu, kotak perhiasan, dan peralatan lainnya. Oleh sebab itulah dibutuhkan keahlian khusus untuk membuat kerajinan ini. Kerajinan ini bermula dari warga Krebet yang hanya mengandalkan sektor pertanian mereka. Sedangkan para petani hanya bisa menanam pada saat musim tertentu. Masyarakat Krebet pun mencoba inovasi lainnya yaitu dengan membuat batik di atas kayu. Kerajinan tersebut kemudian dijual dan berhasil mengundang banyak peminat mulai dari masyarakat lokal hingga mancanegara. 9. Gamelan Gamelan merupakan serangkaian alat musik tradisional yang dikenal berasal dari pulau Jawa. Bagi masyarakat Jawa dan Jogja gamelan bukan hanya sekedar alat musik biasa melainkan juga benda pusaka. Gamelan bahkan disimpan dan dirawat di dalam keraton Yogya. Memang seperangkat alat musik gamelan tidaklah murah bahkan mencapai ratusan juta. Hal tersebut dikarenakan dalam membuat alat musik gamelan membutuhkan banyak bahan dan alat serta harus melalui beberapa tahapan. Bahan yang digunakan untuk membuat gamelan yaitu berupa kuningan, kayu dan kulit binatang menyesuaikan alat musik yang akan satu set gamelan terdiri dari banyak alat musik seperti kendang saron, bonang, kenong, gong, gambang, slenthem gender dan lain-lain. Alat-alat tersebut dibuat dalam lima tahap yaitu mbesot, nyinngi, mbentuk, mbabar dan yang terakhir menyesuaikan tangga nada. Di Jogja sendiri pembuatan gamelan dapat dilihat di Sleman dan di Bantul. 10. Cinderamata Dagadu DjokdjaSetiap kota wisata biasanya memiliki cinderamata yang khas dan tidak bisa ditemukan di kota lainnya. Jogja mempunyai cinderamata khas yang dikenal dengan nama “dagadu”. Dagadu merupakan merek yang berdiri pada tahun 1994 tepatnya pada tanggal 4 Januari oleh sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Mereka menginginkan Jogja mempunyai cinderamata yang unik dan terciptalah “dagadu”. Dagadu merupakan sebuah kata umpatan yang biasa dilontarkan oleh orang-orang Jogja. Jika diterjemahkan maka artinya adalah “matamu” sedenagkan kata Djokdja” berasal dari ejaan lama. Produk yang dihasilkan oleh dagadu-djokdja berbagai macam mulai dari kaos, gantungan kunci, dan pernak-pernik lainnya. Produk yang berada di bawah label PT. Aseli Dagadu Djokdja ini dijajakan di pasaran Malioboro mall. Pemasaran produk dagadu djokdja tergolong sukses dan bertahan hingga saat ini. 11. Baju SurjanKamu pasti sering melihat orang Jogja khususnya kaum laki-laki mengenakan pakaian dengan motif lurik atau bergaris. Pakaian tersebut dikenal dengan nama pakaian Surjan. Pakaian ini bukan sembarang pakaian sebab memiliki makna dan filosofinya sendiri. Kata “surjan” merupakan kombinasi dua kata yang disingkat yaitu kata “suraksa” dan “janma” yang artinya ialah “menjadi manusia”.Pakaian yang memiliki lengan panjang dengan kerah tegak ini diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Pakaian ini kemudian dikenakan oleh kerajaan Mataram sebelum terpecah belah. Pakaian surjan memiliki tiga pasang kancing di bagian leher yang melambangkan rukun iman serta dua kancing pada bagian dada yang menyimbolkan dua kalimat Pernak-pernik MalioboroJika kamu berkunjung ke Jogja maka belum lengkap jika kamu tidak pergi ke Malioboro. Malioboro adalah kawasan yang kini menjadi ikon modern bagi kota Jogja. Di sana kamu dapat dengan mudah menemukan toko-toko yang menjual berbagai cinderamata dan kerajinan khas Yogyakarta. Lokasinya pun sangat mudah untuk diakses di Malioboro kamu dapat membeli pernak-pernik yang unik dan cantik mulai dari gelang, kalung, tas , dompet dan lain sebagainya. Kamu pun dapat membelinya dengan harga yang terjangkau. 13. Benda Antik Sebagian orang lebih menyukai barang-barang antik terutama bagi seorang kolektor. Meskipun terkadang harganya mahal namun bagi mereka harga tersebut akan terbayar dengan kepuasan yang di dapat. Namun sayangnya barang antik tidak mudah didapatkan. Namun sulit bukan berarti tidak bisa. Di kota gudeg terdapat beberapa pasar yang menjual khusus barang-barang kuno mulai dari jam tangan, perabotan rumah tangga, pakaian, alat elektronik, tas, sepatu, dan lainnya. Pasar-pasar tersebut antara lain pasar Senthir, pasar Klithikan Pakuncen, dan pasar Klithikan Niten. Pasar Senthir berada di Pabringan Selatan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Pasar Klithikan Pakuncen berada di Jalan HOS. Cokroaminoto No. 34, Bantul. Sementara itu pasar Klithikan Niten berada di jalan Bantul kilometer 5,5 dusun Niten, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Di pasar ini juga kamu bisa mendapatkan piringan hitam kuno lho. 14. Tas Rajut DowaBagi kamu para kaum wanita khususnya penggemar tas maka tidak ada salahnya jika kamu menambahkan tas dowa sebagai koleksimu. Tas dowa merupakan tas rajut yang diciptakan oleh seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada. Kata dowa sendiri diambil dari kata “do’a” yang artinya harapan. Tas ini diharapkan merupakan produk yang diharapkan oleh banyak masyarakat. Meski tas ini merupakan tas yang sepenuhnya dibuat dengan benang yang dirajut namun kualitasnya sudah terbukti kuat. Warnanya pun tidak akan mudah luntur. Pusat dari kerajinan tas dowa berada jalan Godean Km. 7 Sleman,Yogyakarta. Jenis tas yang dihasilkan pun bervariasi mulai dari tas klasik, tas travelling, tas kosmetik, dompet dan lain sebagainya. 15. Patung Loro BlonyoPatung Loro Blonyo merupakan kerajinan tangan yang berbentuk sepasang pengantin yang sedang duduk bersila. Sosok yang digambarkan dalam patung ini bukanlah sosok biasa melainkan dewa dan dewi. Sosok wanita merupakan representasi dari dewi kesuburan yaitu dewi Sri sedangkan sosok laki-laki merupakan gambaran dari dewa Wisnu. Patung ini diyakini sudah ada sejak tahun 1476 atau pada masa kerajaan Mataram Kuno. Sepasang patung yang mengenakan pakaian adat khusus pengantin Jawa ini diartikan sebagai kemakmuran dan kesejahteraan. Kerajinan daerah adalah kerajinan yang dihasilkan oleh suatu daerah dengan keunikan tersendiri. Sentra kerajinan daerah tersebar diberbagai wilayah di Indonesia, dengan produk khas serta ciri dan keunikannya masing-masing. Tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa di setiap sudut Indonesia terdapat kerajinan khas daerahnya. Kerajinan daerah khas masing-masing wilayah bisa dibedakan berdasarkan kota asal maupun sebaliknya, yaitu setiap kota bisa memiliki kerajinan khas daerah mereka. Tiap daerah memang memiliki ciri khas tersendiri. Kendati demikian, ada juga suatu daerah yang sangat produktif dan menghasilkan lebih dari satu jenis karya kerajinan. Daerah tersebut antara lain Yogyakarta, Surakarta, dan Bali. 1. Karya Kerajinan Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai beberapa jenis karya kerajinan. Jenis karya kerajinan tersebut tersebar di beberapa daerah sentra kerajinan, antara lain kerajinan keramik di Kasongan, kerajinan perak di Kotagede, kerajinan sepatu di Bantul, kerajinan batik di Ngasem, kerajinan bambu di Sleman, dan kerajinan wayang kulit di desa Wukirsari, a. Kerajinan Kota Gede Kotagede tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi sentra kerajinan perak terbesar di Indonesia, melebihi Bali, Lombok dan Kendari. Beragam kerajinan perak yang diolah menjadi beragam bentuk lewat beragam cara. Sejak tahun 70an, kerajinan perak produksi Kotagede telah diminati wisatawan mancanegara, baik yang berbentuk perhiasan, peralatan rumah tangga ataupun aksesoris penghias b. Kerajinan Kulit Desa Wisata Kerajinan Kulit Manding berada di persimpangan Jl. Parangtritis km 11, atau tepatnya di Jl. DR Wahidin Sudiro Husodo, Manding, Sabdodadi, Bantul, Kawasan Manding memiliki sekitar 40 usaha kulit tradisional yang dikerjakan oleh ratusan warga sekitar. Kawasan Manding bisa disamakan dengan kawasan Cibaduyut yang berada di Bandung Jawa Barat. Produk-produk kerajinan kulit yang dihasilkan oleh kawasan manding ini adalah seperti jaket, sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, serta berbagai asesoris yang terbuat dari kulit seperti pigura dan gantungan kunci. Kebanyakan produk Manding berasal dari kulit sapi dan masih diproduksi secara rumahan. c. Gerabah Kasongan Barang-barang kerajinan dari tanah liat atau gerabah dikembangkan menjadi lebih variatif sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Bahkan barang kerajinan di Desa Kasongan bukan hanya barang-barang dari tanah liat/ gerabah, tetapi saat ini warga Kasongan telah memanfaatkan bahan-bahan lainnya yang banyak terdapat di lingkungan sekitar seperti batok kelapa, bambu, rotan, kayu, dan lainnya untuk diolah menjadi barang hiasan yang memiliki nilai lebih tinggi. Keahlian membuat gerabah ini diwariskan turun-temurun hingga menjadikan Desa Kasongan sebagai ikon desa wisata gerabah di Kabupaten Bantul. Hingga saat ini Desa Kasongan menjadi salah satu tujuan desa wisata di Yogyakarta yang banyak diminati oleh wisatawan. d. Batik Ngasem Kampung batik Ngasem adalah sentra industri batik yang sudah terkenal sejak era 70an. Proses pembuatan batik di Kampung Ngasem ini dilakukan dengan berbagai macam cara. Anda dapat menemukan batik dengan motif yang ditulis batik tulis maupun batik cap yang biasanya diproduksi massal. Pembuatan batik tersebut masih mengandalkan tangan-tangan terampil warga Kampung Ngasem. e. Kerajinan Bambu Sleman Kabupaten Sleman merupakan salah satu sentra kerajinan bambu yang masih sangat produktif. Dusun Brajan yang berada di Kecamatan Minggir menjadi Desa Wisata Budaya dan Sentra Kerajinan Bambu di Yogyakarta. Hingga saat ini ada sekitar 110 jenis kerajinan bambu yang dihasilkan dari pengrajin di Dusun Brajan. Tidak hanya dipasarkan secara lokal, kerajinan bambu dari Desa Wisata Brajan ini pun sudah merambah pasar internasional. Selain di Dusun Brajan, salah satu sentra kerajinan bambu juga ada di Dusun Sendari Kecamatan Mlati. Produk kerajinan yang dihasilkan antara lain mebel, handicraft, perabot rumah tangga, dan berbagai macam souvenir dari bambu. f. Kerajinan Wayang Desa Wisata Wayang Kulit Pucung terletak di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kurang lebih berjarak dua kilometer dari Makam Raja-raja Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Pucung adalah nama desa yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai Pengrajin Wayang Kulit. Mereka mendapatkan keahlian membuat wayang kulit dari warisan nenek moyang. Oleh karena itu Desa Pucung dinobatkan sebagai Sentra Kerajinan Wayang Kulit oleh Pemerintah Kabupaten bantul. 2. Karya Kerajinan Daerah Surakarta Surakarta dan Yogyakarta memiliki jenis dan ciri-ciri kesenian yang hampir sama. Demikian juga jenis kerajinan yang dihasilkan di Surakarta, hampir sama dengan jenis kerajinan Yogyakarta. Jenis kerajinan yang sama tersebut antara lain batik, kipas, dan wayang serta kerajinan bambu. Jenis kerajinan yang lain yaitu mebel kayu batik dan payung kertas. a. Kerajinan Batik Surakarta Selain dikenal dengan kekentalan adat Jawa, Solo juga dikenal sebagai ikon batik. Batik Solo kini lebih populer melalui lini produsen batik keris yang sudah merambah pangsa pasar luar negeri. Batik Solo memiliki ciri khas, baik dalam proses cap maupun tulisnya. Pewarna yang digunakan untuk membatik menggunakan bahan alam, yaitu soga. motif batik solo sidomukti dan motif batik solo sidoluruh merupakan contoh pola batik tulis Solo b. Kerajinan Bambu Solo Pusat Kerajinan Solo menyediakan kerajinan dari limbah bambu, cialis pelepah pohon pisang dan kertas. Limbah yang jarang dilirik bahakna dibuang di kreasi menjadi kerajinan yang unik dan mempunyai nilai jual secara ekonomis. Produk yang dihasilkan diantaranya miniatur kehidupan atau autodrama di sekitar kita dengan tampilan yang unik seperti suasana wedangan atau angkringan, gerobak, joglo, orang sedang menari dan cakruk c. Kerajinan Kipas Solo Kipas batik Solo terkenal sebagai souvenir khas daerah Solo Pemasaran kipas untuk luar kota seperti Bali, Jakarta dan Semarang, sedangkan pasar lokal seperti di pasar Beringharjo dan Malioboro. Pesanan produknya paling banyak pada musim pernikahan. d. Payung Kertas Payung kertas biasanya digunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti Payung Lukis, Payung Tari, Payung Hiasan Hotel, Payung Hiasan Rias, Payung Hiasan Rumah, dan Kap Lampu 3. Karya Kerajinan Daerah Bali Dibandingkan dengan daerah lain Bali lebih kaya akan karya kerajinan. Karya kerajinan di Bali sangat digemari masyarakat, baik domestik maupun mancanegara. Jenis-jenis karya kerajinan di Bali antara lain patung, topeng, kipas, lukisan wayang, ukiran kayu, dan anyaman. a. Kerajinan Patung Bali Desa Mas Ubud merupakan sebuah desa yang merupakan Desa Pusat Seni terutama seni patung di Bali yang sudah dikenal hingga ke manca negara. Bali memiliki seni kerajinan patung yang tidak bisa dipandang sebelah mata saja, berbagai hasil kerajinan seni ukir tumbuh dan berkembang dengan baik. Untuk seni ukir patung kayu di Bali yang terkenal adalah desa Mas, Kec. Ubud, Gianyar. Terletak sekitar 20 km dari Denpasar, kalau anda melakukan perjalanan tour atau sewa mobil , melewati patung bayi monumental di pertigaan desa Sakah dan lurus ke Utara. b. Kerajinan Topeng Bali Topeng Bali dibuat dari bahan kayu. Jenis kayu yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan topeng antara lain kenanga dan pule. Dalam prosesnya, ada beberapa tahap pemahatan yang harus dilalui sampai akhirnya menjadi topeng. Selain itu, adanya pakem tertentu dalam penggambaran sifat tokoh membuat para perajin topeng harus memiliki keterampilan khusus. Topeng menjadi perangkat utama dalam tari topeng, kesenian dramatari tradisional khas Bali. Dalam tari topeng, setiap pementas atau penari tampil dengan busana khusus serta mengenakan topeng. Topeng yang dikenakan oleh seorang penari menunjukkan tokoh yang diperakannya dalam sebuah pertunjukan. Cerita yang dibawakan dalam tari topeng biasanya berasal dari riwayat sejarah babad atau kisah-kisah legenda. c. Kerajinan Ukiran Gianyar dikenal sebagai daerah penghasil kerajinan dengan nilai seni tinggi. Satu di antaranya adalah kerajinan ukiran kayu tradisional yang reputasinya telah tersebar hingga ke mancanegara. Ukiran kayu asal Gianyar dikenal karena rancangan yang khas, detail ukiran yang rapi, dan jenis bahan baku yang berkualitas tinggi. Tak heran jika harga jualnya pun dapat menembus belasan dan bahkan puluhan juta. Berikut ini beberapa jenis kerajinan daerah yang ada di Indonesia dengan keunikannya. KerajinanAsal DaerahKeunikan 1 Payung Geulis Tasikmalaya Jabar Payung yang Kerangkanya dari bambu dan bambu, penutupnya dari kertas 2 Kelom Geulis Jawa Barat Sandal yang cantik yang terbuat dari kayu damar dengan ukiran yang menarik dan canti 3 Anyaman Bambu Tasikmalaya Jabar Segala macam alat-alat ruma tangga terbuat dari bambu misalnya tas, tempat tissu, lampu dan lain-lain 4 Topen tradisional Bali Bali Topeng yang terbuat dari kayu dengan ukiran yang indah dan berwarna-warni 5 Wayang Kulit Khas Bali Bali Wayang kulit yang terbuat dari kulit dan tanduk kerbau 6 Perak Yogjakarta Berbagai perhiasan yang menarik yang terbuat dari perak dengan hiasan dan ukiran yang menarik 7 Batok Kelapa Yogjakarta Semua keperluan keluarga, misalnya lampu hias, minatur, gelas, sendok yang terbuat dari batok kelapa 8 Noken Papua Tas rajut dari kulit pohon atau benang yang berwarna-warni 9 Batik Jawa Kain dengan motif tradisional dengan warna yang menarik 10 Kerajinan Getah Nyatu Kalimantan Tengah Kerajinan yang terbuat dari pohon getah Nyatu yang khas dari Kalimantan Tengah dengan warna-warna yang menarik 11 Besi Putih Kepulauan Morotai Besi putih sisa perang dunia II dijadikan cicin gelang dan perhiasan yang unik 12 Batik Tulis Situbondo Jawa Timur Batik yang khas dari Situbondo Jawa Timur dengan motif seperti kerang-kerangan 13 Ukiran Kayu Asmat Papua Ukiran yang unik dan natural sangat disukai oleh turis. Simpang Empat,- ANTARA - Budaya Ikan Larangan Lubuak Landua dan kerajinan Sulaman Benang Emas Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek Republik Indonesia. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasaman Barat, Decky H Syahputra di Simpang Empat, Jumat, mengatakan bahwa usulan dan penetapan WBTB itu merupakan upaya dalam pelestarian budaya, khususnya di Pasaman Barat. "Dua warisan budaya tak benda yakni Ikan Larangan Lubuak Landua dan Sulaman Benang Emas Air Bangis dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Masih banyak lagi keanekaragaman budaya yang perlu kita lestarikan, mari bersama-sama kita jaga agar tidak hilang oleh zaman," katanya. Ia menjelaskan, penetapan ini sudah melalui proses yang panjang, dengan mengusulkan budaya daerah yang sesuai kriteria untuk WBTB dan telah diverifikasi oleh tim ahli WBTB Indonesia, yang dilanjutkan ke sidang penetapan WBTB tahun 2022. "Kita di Pasaman Barat memasukkan dua budaya, yakni Ikan Larangan Lubuak Landua dan Sulaman Benang Emas Air Bangis, pengusulan tersebut dengan kajian ilmiah sejarah, video, dan maestro. Serta sudah disahkan melalui sidang di kementerian dan sudah ketuk palu menjadi WBTB," katanya.

yogyakarta sumatera barat dan bali merupakan daerah penghasil kerajinan